3 Komponen Penyusunan RPP Sesuai SE Kemendikbud No 14 tahun 2019

3 Komponen Penyusunan RPP  Sesuai SE Kemendikbud No 14 tahun 2019

Assalamu'alaikum wr.wb
Guru dalam mengajar tidak terlepas yang nama perangkat pembelajaran berupa RPP. Dengan berlakunya pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 ini maka pembuatan RPP sangat banyak karena terdiri dari kegiatana pembelajaran, sub tema dan tema. Dalam pembuatan RPP dirasa kurang efisien dan tidak praktis bagi guru apalagi guru-guru yang sudah tua dan kurang menguasai pengoperasian laptop atau komputer.Selain itu juga kita disibukan dengan pengeditan dan print out yang membutuhkan waktu lama.




Pada tahun 2019 muncul kebijakan baru dari Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan yang baru bapak Nadiem Makarim seputar pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP khususnya agar dibuat lebih praktis dan hemat kertas.Karena jika 1 RPP  terdiri dari beberapa halaman yang banyak akan menyita waktu guru dalam pembuatan Administrasi dan banyak meninggalkan murid di dalam kelas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Mengeluarkan surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) pada pembelajaran kurikulum 2013 yang sedang dilaksanaan pada tahun ini. Terkait dengan penyusunan RPP yang sering kali dianggap terlalu banyak memuat komponen sehingga memberatkan guru dalam penyusunannya. Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 Tahun 2016, RPP memang harus memuat 13 komponen.

Ketigabelas komponen tersebut adalah (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema (3) kelas dan semester (4) materi pokok (5) alokasi waktu (6) tujuan pembelajaran, (7) Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (8) materi pembelajaran (9) metode pembelajaran (10) media pembelajaran (11) sumber belajar (12) langkah-langkah pembelajaran (13) penilaian hasil pembelajaran. Komponen penyusunan sebagaimana dalam PP Mendikbud Nomor 22 Tahun 22 tersebut dirasakan terlalu banyak. Hal ini mengakibatkan banyak guru yang harus menghabiskan waktu yang cukup banyak dalam menyusun RPP, padahal seharusnya waktu tersebut bisa lebih difokuskan pada kegiatan persiapan dan evaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

Karenanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan perlu untuk mengeluarkan surat edaran kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ditembuskan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia.

Surat edaran bernomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran itu memuat empat poin yang terdiri atas:
  1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid.
  2. Bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkankomponen lainnya bersifat pelengkap.
  3. Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya bagi keberhasilan belajar murid.
  4. Adapun RPP yang telah dibuat guru dapat digunakan dan dapat pula disesuaikan sesuai poin 1, 2, dan 3.
Apa yang dimaksud dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak, menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.

Berdasarkan edaran tersebut, bisa saja RPP disusun dengan singkat, bahkan hanya satu halaman saja. Asalkan tetap sesuai dengan prinsip efektif, dan berorientasi pada murid. Pun dengan format penulisan RPP. Guru diberi kebebasan untuk membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efektif, dan berorientasi pada murid.

Terkait dengan RPP yang telah ada, guru dapat tetap menggunakannya. Pun dapat juga melakukan modifikasi format.

Berapa komponan RPP yang diharapkan oleh surat edaran ini? Sesuai poin kedua, ada tiga komponen inti dalampenyusunan RPP. Ketiganya yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran (kegiatan), dan penilaian pembelajaran (asesmen). Sedang komponen-komponen lainnya bersifat pelengkap. Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar murid. Sedang komponen kegiatan belajar dan asesmen ditulis secara efisien.

Untuk lebih mendalami edaran Menteri Pendidikan terkait penyederhanaan RPP ini silakan unduh dan baca Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Selengkpanya mengenai 3 Komponen Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Sesuai SE Kemendikbud No 14 tahun 2019 bisa di Unduh Di Sini

Demikian materi yang bisa kami bagikan pada kesempatan pagi hari ini. Semoga materi https://jurnalkegiatanguru.blogspot.com/2019/12/3-komponen-penyusunan-rpp-sesuai-se.html
https://jurnalkegiatanguru.blogspot.com/2019/12/3-komponen-penyusunan-rpp-sesuai-se.html bisa memberikan manfaat dan informasi yang positif bagi rekan-rekan semua.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Komponen Penyusunan RPP Sesuai SE Kemendikbud No 14 tahun 2019"

Post a Comment